MENYATAKAN “AN” ATAU MENGUCAPKAN “QAULAN” SYAHADAH, MANA YANG BENAR..??

Secara nalar, tidak mungkin keataatan dapat diwujudkan tanpa terlebih dahulu mengenal.

Bahaya merasa cukup, tidak merasa butuh. Merasa tidak perlu mengenali. Wadah lahiriyah tanpa kesaksian isi butiran iman, maka karakternya hanya akan selalu menuntut pemenuhan sesuatu yang material. Menjadi materialistic.

Awal mula berumahtangga adalah mengenal. Sungguh berbeda kondisi dan situasi BATIN mereka yang kenal dan mereka yang tidak mengenal. “saya bersaksi bahwa sesungguhnya dia adalah pasangan saya”. Berbeda dengan ucapan “saya mengucapkan saksi bahwa tulisan nama ini adalah pasangan saya”. Bersaksi dan ucapan pun tulisan sungguh beda.

Ketaatan yang diminta adalah ketaatan mengenali. Hanya dengan kenal untuk tidak menjadi materialistic.

Maka awal keselamatan adalah makrifat “an” syahadah, yakni benar-benar bersaksi, bukan qaulan syahadah mengucapkan syahadah, maka carilah yang dapat menjadikan bersaksi dengan sebenar-benarnya bersaksi ini adalah perintah-Nya. Selamat ada pintunya. Gerbangnya adalah bersyahadah.

Tafakur merenunglah, lepaskan ego keakuan dan jauhkan diri dari prasangka.

PRASANGKA TIDAK AKAN DAPAT MEYENTUH ALHAQNYA SEDIKITPUN..!!!


Oleh: Kiai Tanjung
@titahpemurni
#WolakWalikZaman