BERAGAMA TIDAK UTUH SEHINGGA MELUPAKAN PERINTAH NYA


Beragama tidak utuh, tidak kaaffah, sehingga banyak perintah yang tidak tersentuh dan terabaikan.

Iqro’….Bacalah!! Saat perintah Tuhan hanya dipahami membaca teksnya sudah berpahala, maka menjadi lupa ada perintah ayat-ayat yang nyata untuk terapan konteks realitas kehidupan. Perintah memakmurkan dan mengelola bumi-Nya, memberdayakan dan berbudi daya terabaikan.

Misalnya, QS 80. ‘Abasa 23 “Tidak dikatakan menjalankan perintah”, sampai kamu memperhatikan apa yang kamu makan yakni nutrisi dan pola makan, menanam biji dan benih dan merawatnya untuk tumbuh, berkembang dan berbuah.

Seperti halnya perintah menjalankan sholat, maka bentuknya adalah sama-sama perintah. Mengabaikan apalagi pengingkaran menjalankan perintah, maka pasti ada dampak konsekuensi.

Hilangnya perilaku kemandirian, kedaulatan, ketahanan, tanah rusak, kontaminasi racun, anomaly iklim, dan masih banyak lagi dampak dari mengabaikan dan melupakan perintah, maka mengakibatkan karakter, sifat dan sikap perilaku juga rusak.



https://m.facebook.com/story.php?stor...

#KiaiTanjung
@titahpemurni
#WolakWalikZaman
#Nusantarabangkit